text-decoration:none; color:black; display:block; }

Cari Blog Ini

Halaman

Daftar Band Terfavorid

  • Ada Band
  • Avenged sevenfold
  • Boys Like Girls
  • Bruno Mars
  • Bryan Adams
  • Glenn Fredly
  • Green Day
  • Jason Mraz
  • Kerispatih
  • lagu jadul barat lainnyya
  • Pasto
  • Pitbull
  • Sammy Simorangkir
  • Tompi

Sabtu, 26 November 2011

Rumah Hantu AmityVille

Pada Desember 1975, George dan Kathleen serta anak-anak mereka pindah ke sebuah rumah di 112 Ocean Avenue, sebuah rumah besar bergaya kolonial Belanda di Amityville, sebuah lingkungan di pinggiran kota di selatan Long Island, New York.
Tigabelas bulan sebelum keluarga Lutz pindah, Ronald DeFeo, Jr., pemilik sebelumnya, telah menembak mati enam anggota keluarganya di rumah itu. Setelah 28 hari keluarga Lutz tinggal dirumah itu, mereka mulai merasakan hal-hal aneh dengan rumah tersebut.
Bagian ini berdasarkan buku yang ditulis oleh Jay Anson, 1977, The Amityville Horror – A True Story.
Jay Anson (1921-1980), adalah penulis The Amityville Horror
Rumah bernomor 112 di Ocean Avenue telah kosong selama 13 bulan setelah DeFeo membunuh anggota keluarganya, hingga pada Desember 1975 keluarga Lutz membeli rumah tersebut seharga $80.000. Rumah yang memiliki enam kamar tidur ini dibangun dengan gaya kolonial Belanda, dan memiliki atap yang melengkung. Rumah ini dilengkapi dengan kolam renang dan sebuah rumah tempat penyimpanan kapal. George dan Kathy telah menikah pada bulan Juli 1975 dan mempunyai rumah mereka sendiri, namun ingin memulai kembali dengan memiliki rumah baru. Kathy mempunyai tiga anak dari pernikahan sebelumnya, Daniel (9), Christopher (7), dan Melissa alias Missy (5). Mereka juga memiliki seekor anjing Labrador yang diberi nama Harry. Selama pengecekkan mereka saat akan membeli rumah tersebut, oleh agen mereka telah diberitahukan mengenai pembunuhan yang dilakukan oleh DeFeo, namun mereka menganggap hal itu bukanlah masalah.
Keluarga Lutz pindah kerumah tersebut pada 18 Desember 1975. Sebagian besar mebel dari keluarga DeFeo masih ada, karena semuanya termasuk dalam kesepakatan jual beli. Seorang teman George Lutz telah mempelajari tentang masa lalu sejarah rumah tersebut, dan mendesak agar mereka melakukan pemberkatan. Namun mereka tidak mengerti cara-caranya. George mengenal seorang Pendeta Katolik yang bernama Bapa Ray, dan ia bersedia untuk melakukan pemberkatan. (Dalam buku Anson disebutkan nama Pendeta tersebut adalah Bapa Mancuso. Hal ini dilakukan untuk menjaga privasi Pendeta tersebut, nama aslinya adalah Bapa Ralph J. Pecoraro).
Bapa Mancuso adalah seorang pengacara, imam Katolik, dan seorang psikoterapi yang tinggal di Sacred Heart Rectory. Ia tiba untuk melaksanakan berkat pada sore hari tanggal 18 Desember 1975 disaat George dan Kathy sedang membongkar barang-barang mereka. Ketika ia mengibaskan air suci yang pertama dan mulai untuk berdoa, ia mendengar suara dengan jelas yang mengatakan”Keluar!” – “Get out!”. Disaat meninggalkan rumah tersebut, ia tidak menceritakan kejadian itu kepada George maupun Kathy. Pada 24 Desember 1975, Bapa Mancuso menelepon George Lutz dan menasihatkan agar dia tidak menggunakan ruang dimana ia telah mendengar suara yang aneh tersebut. Ruang ini adalah ruangan yang direncanakan Kathy digunakan sebagai ruang jahit, dan tadinya adalah kamar tidur Marc dan Yohanes Matthew DeFeo. Percakapan telepon terputus secara tiba-tiba, dan kunjungan berikutnya ke rumah tersebut mengakibatkan Bapa Mancuso menderita demam tinggi dan pada lengannya dijumpai tanda yang mirip dengan tanda stigmata.
Pada mulanya, George dan Kathy Lutz tidak merasakan hal yang aneh dengan rumah mereka. Namun kemudian, mereka merasa bahwa “masing-masing dari mereka tinggal di suatu rumah yang berbeda”.
Sebagian dari pengalaman keluarga Lutz diuraikan sebagai berikut:
  • George selalu terbangun sekitar pukul 03:15 setiap paginya, dan kemudian keluar ke rumah tempat penyimpanan kapal. Waktu tersebut diperkirakan adalah waktu dimana DeFeo membunuh anggota keluarganya.
  • Rumah mereka selalu diganggu oleh segerombolan lalat di setiap musim dingin.
  • Kathy mendapat mimpi buruk tentang pembunuhan dan saat dimana ia melakukan persetujuan pembelian rumah tersebut. Anak-anak mereka juga mulai tertidur dengan terlungkup, posisi yang sama saat mayat DeFeo ditemukan.
  • Kathy merasakan seolah-olah “sedang dipeluk” dengan penuh kasih oleh suatu kekuatan yang tidak terlihat.
  • Kathy menemukan sebuah ruang kecil yang tersembunyi (sekitar empat kaki) di belakang basement. Dindingnya bercat merah dan ruangan itu tidak tampak didalam denah rumah. Ruangan itu kemudian dikenal dengan nama “The Red Room”. Ruangan ini memiliki pengaruh terhadap anjing mereka Harry, yang selalu menolak untuk mendekat dan selalu berjongkok seolah-olah merasakan sesuatu yang negatif.
  • Ada udara dingin, bau parfum dan kotoran didalam rumah, dimana tidak terdapat saluran udara atau jalur bagi sumber tersebut.
  • Putri mereka yang berumur lima tahun, Missy, mengisahkan teman imajinasinya yang bernama “Jodie” yang memiliki mata yang sangat merah.
  • George selalu dibangunkan oleh bunyi bantingan pintu depan. Ia akan segera ke lantai bawah dan menemukan anjing mereka tertidur dengan suara keras didepan pintu. Tidak ada orang lain yang mendengar suara itu kecuali dia.
  • George mendengar apa yang diuraikan sebagai “Marching band Jerman” atau suara seperti radio yang tidak di setel dengan frekuensi yang tepat. Namun ketika ia ke menuju lantai bawah, suara gaduh akan berhenti.
  • George disadari bahwa ia memiliki kemiripan kuat dengan Ronald DeFeo, Jr., dan mulai bermabukan di The Witches’ Brew, bar dimana DeFeo adalah salah seorang pelanggannya.
  • Ketika mengecek tempat penyimpanan kapal pada suatu malam, George melihat sepasang mata merah yang sedang memperhatikan dia dari jendela kamar tidur Missy. Ketika ia pergi keatas untuk melihatnya, ia tidak menemukan apa-apa. Kemudian disimpulkan bahwa itu adalah “Jodie”.
  • Ketika ditempat tidur, Kathy mendapatkan bekas merah didadanya disebabkan oleh suatu kekuatan tak terlihat, dan ia diangkat sekitar dua kaki dari tempat tidurnya.
  • Kunci, jendela, dan pintu rumah dirusakkan oleh suatu kekuatan yang tak terlihat.
  • Terdapat belahan kuku binatang yang besar di salju yang kemudian dihubungkan dengan seekor babi besar pada 1 Januari 1976.
  • Dari dinding aula dan lubang kunci dari pintu kamar bermain yang ada di loteng keluar lumpur yang berwarna hijau.
  • Sebuah salib 12 inchi yang digantung Kathy di kamar kecil ditemukan terpasang terbalik dan menyemburkan bau.
  • George tersandung oleh sebuah keramik singa Tiongkok yang memiliki tinggi sekitar empat kaki, yang kemudian meninggalkan bekas gigitan pada salah satu mata kakinya.
  • George melihat Kathy berubah menjadi seorang wanita tua yang berumur sekitar 90-an, “dengan rambut acak-acakan, muka dengan kerutan dan berbentuk buruk, dan air liur yang menetes dari mulutnya yang ompong”.
George dan Kathy Lutz dikelilingi dengan berbagai media yang mengulas kasus mereka
Setelah memutuskan bahwa ada yang tidak beres dengan rumah mereka, yang tidak dapat dijelaskan secara rasional, George dan Kathy Lutz melaksanakan suatu pemberkatan dengan cara mereka sendiri pada 8 Januari 1976. George memegang sebuah salib yang terbuat dari perak selagi kedua-duanya membacakan Doa Para Raja, dan dari ruang tamu mereka, menurut dugaan banyak oang terdengar suara paduan suara yang meminta agar mereka berhenti: “Will you stop!”.
Di pertengahan Januari 1976, dan setelah usaha pemberkatan yang dilakukan oleh George dan Kathy, mereka mengalami kejadian yang kemudian menjadi malam terakhir mereka berada di rumah itu. Keluarga Lutz menilai bahwa segala kejadian yang terjadi sebagai sesuatu yang sangat menakutkan, “too frightening”.
Setelah berkonsultasi dengan Bapa Mancuso, mereka memutuskan untuk mengambil beberapa barang kepunyaan mereka dan memutuskan untuk tinggal di rumah ibu Kathy di dekat Deer Park, New York. Pada 14 Januari 1976, George dan Kathy Lutz bersama ketiga anaknya dan anjing mereka Harry, meninggalkan rumah dan meninggalkan banyak barang dibelakang rumah tersebut. Hari berikutnya, seorang tukang ditugaskan untuk memindahkan barang-barang untuk dikirim ke keluarga Lutz. Ia melaporkan ada fenomena yang tidak normal didalam rumah itu.
Buku ini ditulis setelah Tam Mossman, seorang editor di penerbit Prentice Hall yang mengenalkan George dan Kathy Lutz kepada Jay Anson. Mereka tidak bekerja secara langsung dengan Anson, namun disampaikan melalui rekaman tape yang berdurasi sekitar 45 jam, yang kemudian menjadi dasar bagi penulisan buku ini. Diperkirakan penjualan buku ini mencapai sepuluh juta kopi dari beberapa edisi. Anson dikatakan mengambil dasar judul bukunya “The Amityville Horror” dari “The Dunwich Horror” karangan H.P. Lovecraft yang diterbitkan pada tahun 1929.

Indigo



Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Anak indigo atau anak nila (Bahasa InggrisIndigo Children) adalah konsep Zaman Baru anak-anak yang memiliki karakteristik berbeda dari anak-anak seusianya. Anak ini memiliki sifat yang unik untuk membedakan generasinya dengan generasi sebelumnya. Istilah indigo atau indira) ini menunjukkan warna aura dalam warna kehidupan mereka. Indigo sendiri juga terkait dengan indra keenam yang terletak pada cakra mata ketiga yang menggambarkan intuisi dan kekuatan batin yang luar biasa tajam yang melebihi kemampuan orang kebanyakan. Kebanyakan dari mereka memiliki kelebihan dengan bakat yang luar biasa atau secara akademik mempunyai prestasi. Anak indigo juga mampu menunjukkan empati yang sangat dalam dan mudah merasa iba serta tampak bijaksana untuk anak seusianya.
Anak indigo yang lahir di dunia ini juga mempunyai pelbagai misi. Kebanyakan dari mereka merupakan pengkritik suatu rencana yang salah. Mereka bertugas meluruskan ketidakbenaran dan ketidaksamaan yang ada di sekelilingnya. Hal ini ditunjukkan dengan perilaku mereka yang tidak patuh dan kesulitan dalam menjalankan dengan sistem yang ada, misalnya saja penolakan dan sikap kaku terhadap sistem pendidikan yang ada.
Anak indigo juga sering menunjukkan perilaku memberontak terhadap suatu pemerintahan, tidak patuh terhadap aturan atau adat, kesulitan dalam mengelola emosinya dan sangat peka. Tidak jarang pula anak menunjukkan sikap yang sangat dingin dan tidak mempunyai perasaan. Terkadang beberapa orang akan mencap anak dengan indikasi gangguan ADD (attention deficit disorder). Bentuk perilaku tersebut kadang-kadang menyebabkan kesulitan bagi anak-anak ini dalam melewati masa anak-anak, bahkan dalam melewati masa remaja (Chapman. 2006).
Menjadi indigo tidaklah mudah, tapi hal itu merupakan suatu tugas yang harus dijalankan. Anak indigo merupakan salah satu orang yang hadir dan membawa hal yang baru terhadap suatu kemajuan di bumi ini.

[sunting]Ciri-Ciri

Berikut ini merupakan ciri khas anak indigo:
  1. Memiliki keinginan yang kuat, berdedikasi dengan melakukan apa yang ada di pikirannya daripada mematuhi kehendak orang tua
  2. Bijaksana dan mempunyai tahap kesadaran dan kebersamaan yang melebihi pengalamannya;
  3. Secara emosi, mereka boleh dengan mudahnya bereaksi sehingga tidak jarang mereka memiliki permasalahan dengan kecemasan, depresi atau bahkan stress;
  4. Kreatif dalam berpikir dengan menggunakan otak kanan namun tetap harus berusaha belajar dengan menggunakan otak kiri terutama pada sistem di sekolah;
  5. Anak indigo sering didiagnosis mengalami ADD ataupun ADHD saat mereka menunjukkan perilaku impulsive (otak mereka memproses informasi lebih cepat) dan mereka harus tetap bergerak agar selalu fokus
  6. Anak indigo sangatlah peka dan dapat melihat, mendengar atau mengetahui sesuatu hal yang tidak dimiliki orang-orang kebanyakan;
  7. Anak indigo belajar secara visual dan kinestetik, mereka boleh mengingat apa yang terekam dalam otaknya dan menciptakannya dengan tangannya sendiri;
  8. Apabila keinginan anak tidak terpenuhi, maka anak merasa kesulitan dan menjadi self centered. Walaupun hal ini bukanlah sifat sebenarnya;
  9. Anak indigo mempunyai potensi dan bakat yang luar biasa, namun dapat hilang begitu saja jika tidak sesuai dengan bentuk perawatannya.
Dalam menangani anak indigo ini yang perlu diperhatikan adalah bahawa mereka memiliki kesulitan dalam menahan emosinya. Pada beberapa anak hal ini disebabkan karena permasalahan kecemasan, kemungkinan perilaku obsesif kompulsif atau kepanikan yang berlebih (panic attack). Penyebab lain muncul karena mereka berusaha keras untuk belajar dan memahami cara yang masih tradisional ataupun kebiasaan rutin. Sehingga tidak jarang bagi mereka akan memiliki harga diri yang rendah dan mudah menyerah dalam mengerjakan yang diberikan (pekerjaan sekolah misalnya). Terkadang beberapa anak indigo menunjukkan reaksi kemarahan, depresi, bahkan menyakiti diri sendiri yang berlebih yang tidak dapat dijelaskan secara logis bahkan menakutkan bagi orang tuanya.
Anak indigo memiliki getaran tenaga yang tinggi dengan pola yang menetap, yang kemudian ditunjukkan dengan aura warna indigo pada tubuhnya. Getaran tertinggi ini mencipta perbedaan terhadap fungsi tubuh dan otak pada anak indigo. Kebanyakan dari mereka berpikir dengan menggunakan otak kanan. Saat stress anak kemudian mengembangkan pengaturan dalam otak, yang paling bahaya di kalangan pemikiran logis dan proses berpikir secara rasional, sehingga muncul reaksi emosional yang berlebih. Ada pula anak yang menunjukkan dengan perilaku marah, kesedihan atau ketakutan yang mendalam bahkan kecemasan yang berlebih.
Memahami tenaga asas dan mampu mengamati keadaan tenaga pada saat anak indigo sedang tidak stabil sangatlah membutuhkan orang tuanya atau terapis, terutama saat bekerja sama dengan anak ini. Diperlukan adanya pemahaman dasar mengenai tenaga dengan mengajarkan pada mereka cara melindungi diri. Hal lain yang tidak kalah penting yaitu dengan mengajar anak indigo dan orang tuanya terhadap teknik dalam menyeimbangkan tenaga dan cara untuk mengurangi tahap stress pada anak, sehingga anak tidak terpengaruh pada tenaga yang negatif.

[sunting]Sejarah

Istilah "anak indigo" pertama kali dikemukakan oleh Nancy Ann Tappe, seorang cenayang pada sekitar tahun 1970-an. Nancy Ann mengaku memiliki kemampuan untuk melihat aura seseorang dan ketika itu ia melihat anak-anak dengan aura indigo yang belum pernah ada sebelumnya. Singkatnya, anak-anak indigo memiliki karakteristik yang sama. Mereka mempunyai empati yang tinggi dan umumnya memiliki perilaku yang tidak lazim untuk anak seusianya.
Para pengikut New Age menganggap bahwa keberadaan anak indigo merupakan sebagai jawaban untuk memperbaiki dunia. Namun sebaliknya, banyak juga orang yang beranggapan bahwa anak-anak dengan karakteristik seperti itu adalah penderita kelainan perilaku yang sering diindentifikasi sebagai hiperaktif.

Misteri Rumah Pondok Indah


Seorang kawan menceritakan Kisah ini.
Kisah ini bermula saat ia kena piket pada hari Minggu kemarin, dan pulangnya pukul 10 malam. Sebelum pulang ia mengantarkan pacarnya ke daerah  Bintaro. Kembali pulang naik taksi lewat jalur Pondok Indah. Sekitar pukul 11 malam, taksi itu mogok di depan sebuah rumah mewah. Tiba tiba saja ada seorang bapak yang keluar dari rumah itu menghampiri sopir taksi. Ia menawarkan jasa untuk meminjamkan peralatan membetulkan mobil. Ia juga memberi sebuah busi.
Letak kerusakan mobil itu memang pada salah busi yang ngadat. Si tuan rumah menawarkan untuk memasangkan busi. Sementara kawan saya, didatangi seorang pembantu dan dikasih air. Sampai di sini supir taksi dan kawan saya belum curiga. Cuma yang dia ingat rumah itu terang dan terlihat ramai. Bahkan terdengar orang main basket. Ada juga suara piano. Si tuan rumah dan pembantunya sangat ramah sekali.
Setelah selesai diperbaiki, mereka jalan. Sesampai di lampu merah depan Mal Pondok Indah mereka dihentikan oleh polisi yang mengendarai motor. Semula dikira si supir ia melanggar rambu rambu lalu lintas. Tapi si polisi cuma ingin bertanya : ketika taksinya itu mogok, apakah ada seorang bapak keluar. Si sopir menjawab, ya. Si polisi memperingati agar hati hati lewat situ. Karena yang menghampiri mereka bukanlah manusia tapi hantu penghuni rumah itu.
Konon, dirumah itu pernah tinggal sebuah keluarga. Suatu hari mereka beserta pembantunya di bantai oleh sekawanan perampok. Semuanya mati. Ada yang bilang motifnya persaingan bisnis. Perampokan itu hanya kedok. Setelah beberapa hari kejadian, mulai banyak kejadian aneh aneh di rumah itu, semakin angker.
Kata cerita cerita orang, banyak supir taksi yang lewat situ diganggu. Ada juga yang cerita, menjelang subuh atau habis magrib suka terlihat anak kecil main basket di lapangan parkir. Rumah itu kini ditumbuhi alang alang, pokoknya nggak terawat. Itu kalau siang hari. Kalau malam hari, rumah itu jadi bagus kelihatannya. Katanya rumah itu dijual seharga 150 juta, tapi nggak laku laku.
Bayangin rumah di Pondok Indah seharga itu.
Kembali ke cerita kawan saya. Entah kenapa, setelah distop polisi, taksi itu tidak mau nyala lagi. Si supir ingat, bukankah tadi si tuan rumah memasangkan busi. Jangan jangan….Dan benar saja busi itu berubah menjadi kayu yang wangi. Kawan saya langsung ganti taksi. Sepulangnya ia langsung muntah muntah. Sekujur tubuhnya panas dingin, matanya melotot terus. Mukanya pucat pasi.
Setelah dipanggil ustad, dia mulai sadar. Dan akhirnya bercerita. Air yang ia minum keluar begitu saja. Warna air itu yang tadinya putih, menjadi…..merah kayak darah. Ihhh. Sangat menakutkan, walau nggak ngeliat langsung.
Mungkin kawan kawan udah pada tahu cerita ini.  Bisa jadi kejadian itu benar, bisa juga… (terserah). Tapi waktu saya ingin tidur ada perasaan takut. Tapi saya sadar nggak pernah ada orang meninggal yang gentayangan. Semua itu kelakuan setan untuk menakut nakutkan orang, supaya imannya luntur. Tapi tetap saja serem… apalagi setelah saya tahu dari mulut kawan saya itu keluar air merah kayak darah.

Misteri Kampus UI

Banyak dari kita yang tidak 'aware' dengan kehidupan di dunia lain. Ada yang skeptis, ada yang takut berlebihan, ada juga yang tidak percaya sama sekali. Namun nyatanya 'mereka' ada di tengah-tengah kita dan menampakkan wujudnya di teritori tertentu. Tidak ada yang tahu apa tujuan 'mereka' melakukannya. Berikut adalah kumpulan cerita-cerita hantu di wilayah kampus UI Depok. Percaya tidak percaya ? Itu hak Anda.Semua cerita - cerita ini saya dapatkan dan copy - paste dari http://www.robert-halim.co.cc/
Selamat membaca.







Penumpang Taksi Misterius di Gerbatama

Kisah ini gua dapetin asli dari pengemudi taksi yang ngantar gua dan teman2 pulang ke rumah teman gua di Depok setelah kita rame2 konsultasi & ngetik skripsi di Warnet dekat kampus.
Malam itu, setelah makan roti bakar 24 jam di Margonda, kita nyetop taksi dan dalam perjalanan, seperti biasa..gua nanya2 ke sopir taksi "Pak, daerah sini angker gak?"
Trus, pak sopirnya cerita tentang cewek mahasiswi (UI atau IISIP??) yang meninggal tertabrak di Gerbatama UI.

Hantunya selalu nyetop taksi yang lewat Gerbatama dan minta diantar pulang ke Bintaro.
Biasanya sopir yang ngantar disuruh nunggu depan rumah dengan alasan si mahasiswi mau ngambil duit di rumah. Tapi, setelah 1-2 jam nunggu, orangnya gak nongol2. Akhirnya pak sopir ngetok pintu rumahnya dan bicara dengan orang rumah.

Setelah diceritain kejadian tersebut, seisi rumah langsung nangis dan ayah tuh cewek ngambil uang ongkos taksi lalu ngasih ke pak sopir dan minta maaf atas peristiwa itu.
Sopir taksi yang kita tumpangi kebetulan mengalami sendiri kejadian itu. Gua dapat cerita ini sekitar tahun 2000.


Gadis yang gantung diri di Rektorat

Cerita ini gua dapat sekitar tahun 1999, dari seorang senior gua di kampus. Sebut saja namanya C.
C adalah tipe mahasiswa yang aktif di senat dan selalu berpartisipasi di setiap aktivitas kampus.
Pada suatu malam, C dan teman2 sedang sibuk mempersiapkan poster dan berbagai hiasan untuk acara 17 Agustusan.

Satu persatu anak senat pulang, tinggal C dan seorang teman bernama B yang berencana nginap di kampus karena kerjaan mereka belum selesai. Untuk itu, C dan B berencana balik dulu ke kost untuk mandi dan ambil baju, lalu kembali ke kampus untuk tidur di ruang senat setelah menyelesaikan poster dan beberapa hiasan.

C & B kemudian menumpang mobil B yang kebetulan AC-nya mati. Malam itu B nyetir dengan 2 jendela terbuka. Mereka melewati Gedung Rektorat....dan di situlah B melihat seorang cewek, berjalan sendirian di gelap malam, saat itu udah jam 23.30........................yang bikin B ngeri, cewek itu berjalan tertatih-tatih, seperti orang yang susah jalannya.....lalu kepalanya terkulai, seperti tulang lehernya patah...........B kemudian bilang ke C "lihat di pinggir trotoar depan kita...ada cewek jalan malam2 begini..." C diam aja, karena udah mulai merinding...."lewatin yuk, gua penasaran liat mukanya".... demikian kata B.
pelan-pelan mereka mempercepat mobil. lalu B & C melirik kaca untuk melihat wajah cewek itu......wajahnya sangat pucat, matanya melotot serta lidahnya terjulur keluar berwarna kebiruan.....!!!

"Itu setan mahasiswi yang gantung diri di Rektorat!!", kata C panik.
B pun ngebut supaya mereka cepat sampai ke kost dan malam itu mereka tidak jadi nginap di kampus.

Kereta Hantu
Kereta Hantu merupakan legenda klasik warga UI Depok. Seorang teman gua yang kost di UI semasa kuliah, mengaku pernah mendengar bunyi kereta di malam hari sekitar jam 10-11 malam. Pada jam2 tersebut kereta sudah tidak lagi beroperasi, jadi itu adalah bunyi kereta hantu.

Kisah ini gua dapat sekitar tahun 2000 awal.
Pada suatu hari, ada mahasiswa UI bernama X yang malam itu berniat pulang ke rumahnya di kawasan Tebet menumpang kereta.
Karena masih merupakan mahasiswa baru, dan belum lama naik kereta..jadi X belum begitu paham seputar jam-jam operasional kereta.
Malam itu, sekitar jam 9 X tiba di Stasiun Kereta UI.
Suasana stasiun yang sepi samasekali tak membuat X curiga.
Saat kereta datang (X punya karcis abodemen bulanan), X langsung masuk ke gerbong dan mengambil tempat duduk dekat jendela.
Suasana gerbong sepi dan tidak ada tukang jualan di dalamnya, X yang baru 1-2 kali naik kereta merasa tidak aneh dengan situasi ini. Penumpang kereta lain yang menunduk dan hanya diam serta berpakaian lusuh bahkan terkesan ketinggalan jaman juga tidak membuat X merasa janggal.

Saat kereta tiba di Stasiun Tebet, X bergegas turun. Ia satu2nya penumpang yang turun.Tidak ada penumpang lain yang turun di Stasiun tersebut.
Saat berjalan, tiba-tiba langkah X dikejutkan dengan sapaan penjaga stasiun Tebet. "Dik, apa nggak capek kamu jalan kaki sepanjang rel ini?"
Lalu X menjawab "Saya tidak jalan kaki, pak! Saya naik kereta"
Bapak itu menjelaskan "Kereta tidak ada yang beroperasi di jam ini, terakhir jam 8 malam. Adik naik kereta jam berapa?"
X menjawab "Jam 21.30 pak"
Bapak itu pun menambahkan sesuatu yang membuat bulu kuduk X merinding ngeri "Masalahnya, dari tadi saya memperhatikan adik. Adik tidak naik kereta, adik berjalan kaki di atas rel"

Jadi, X tidak menyadari sama sekali kalau kereta yang ditumpanginya dari Stasiun UI menuju Stasiun Tebet adalah kereta hantu.........


Hantu Mahasiswi Berkebaya di Fakultas Teknik

Kisah ini gua dapat sekitar tahun 1999. Dan menurut teman yang cerita, kejadian aslinya berlangsung tahun 1991-1992an.
Saat itu, ada seorang mahasiswi Fakultas Teknik yang mengalami kecelakaan saat akan berangkat ke kampus menghadiri wisudanya.
Padahal mahasiswi tersebut sudah mengenakan kebaya lengkap dengan sanggul untuk difoto bersama teman-temannya di hari wisuda.

Lalu setelah kejadian itu, setiap tahun, di saat Fakultas Teknik mengadakan acara wisuda, orang bisa melihat mahasiswi tersebut muncul, terkadang dia terlihat berdiri di atas balkon salah satu gedung kuliah yang menghadap ke arah lapangan.
Atau terkadang dia kelihatan berjalan di sekitar kampus...
Konon, arwah si mahasiswi tidak bisa menerima kenyataan kalau dirinya tak akan pernah diwisuda.


Hantu Ibu2 di FHUI


cerita ini gua dapet sekitar tahun 2000-2001.

Pada suatu hari, ada mahasiswa bernama X yang baru saja selesai kuliah dan membuat tugas. Nggak terasa, saat meninggalkan kampus, hari sudah maghrib dan X ingin langsung pulang ke tempat kostnya.

Namun, di depan kampus FHUI X melihat seorang ibu2 tua berpakaian Betawi (kebayaan & tutup kepala) menegur X sambil menanyakan arah jalan.
si Ibu minta ditunjukkan arah menuju salah satu gedung di FHUI. X pun memberitahukan directionsnya pada ibu tersebut.
Tiba-tiba ia teringat bahwa bukunya tertinggal di ruang kelas. Jadi X pun tidak langsung pulang melainkan kembali ke kampus untuk mengambil bukunya.
Setelah mengambil buku, Xpun ingin ke toilet.
Padahal kampus sudah sepi dan gelap. X memberanikan diri masuk ke toilet karena ingin buang air kecil.

Setelah selesai, X beranjak ingin pergi namun ia mendengar ada suara ibu2 tua yang ditemuinya tadi memanggil dirinya. Dan arah suara itu datang dari pintu toilet sebelah.
X pun melongok ke toilet yang pintunya ternyata tidak dikunci tersebut dan betapa kagetnya ia melihat kepala si ibu yang memanggil2nya tergeletak di toilet........X pun pingsan dan ditemukan oleh penjaga kampus.

Konon, ibu itu adalah penduduk sekitar yang mati dibunuh dan jasadnya dibuang di lokasi FHUI jauh sebelum Ui Depok berdiri.
Dulunya FHUI adalah hutan atau rawa2 yang tidak berpenghuni.

Hantu Belanda di GreenHouse

cerita soal green house di mipa..
Cewe gw itu emang biasa bangun pagi, trus joging gitu dari kosannya yang di kukel trus masuk daerah kampus untuk joging..

Pagi itu, dia keluar dari kosannya trus joging dari arah kukel menuju mipa..
Pas lewat depan mipa, dia ngeliat di green housenya kaya ada pesta gitu, isinya orang-orang belanda,..
Tapi saat itu dia masih fine2 aja, masi asik lari pagi..
Dia pulang lah ke kosan..

Sampe kosan, temennya nanyain.."lo ngapain keluar tadi pagi jam2?"

dia langsung kaget..

Trus dia tadi pagi joging jam 2 pagi, trus yang dia liat di mipa apa?
Dia langsung pucat dan ga bisa ngomong apa-apa ...


Perpustakaan Berhantu

Nama temen gue tuh Ali and temennya Ahmad (tau gue... namanya corny amat... kalo ada yang laen pasti gue pake yang laen... berhubung true story... yahh gak bisa diobah).
Nah ini ceritanya Sabtu pagi si Ali nih udah deket2x ujian akhir semester... biasalah orang2x kuliah... nahh terus temennya si Ahmad neh masih bobok ngorok gede gak ketulungan... Sepi maklum kan weekend... si Ali mandi gosok gigi dan terus decide kalo dia bakal belajar di Library Kampus UI...

Pas sampe di perpustakaan... si Ali nih ngeliat si Ahmad beberapa baris dibelakang dia... lagi belajar serius... so Ali gak mo ganggu si Ahmad...
Beberapa jam udah lewat Ali gak ngeliatin orang yang dateng and pergi, terus gak sengaja tuh dia ngejatuhin pen ke bawah meja... Cuma pas dia mo ambil tuh pen dia ngerasa aneh di blakang dia... Terus dia liat lagi ke belakang si Ahmad nih masih ada di blakang dia... cuma si Ahmad gak ada kakinya sama sekali...

Baru gitu si Ali neh sadar terus dia bilang sendiri Kalo itu gak mungkin si Ahmad soalnya pas dia cabut si Ahmad kan masih ngorok...
Terus pelan2x dia nengok lagi ke belakang... dan gitu kagetnya dia gak liat sapa2x sekarang... Karena udah sekitar jam 2 siangan and elo pada tau kampus UI hari sabtu tuh gak rame... pas itu dia ngerasa hawa dingin yang aneh di perpustakaan... Karena takut Ali buru2x ngibrit balik ke tempat kostnya... dan disana dia nemuin si Ahmad masih pake kolor dan lagi gosok gigi... dan dia bilang sama si Ali kalo dia baru bangun dan gak mungkin ke Perpustakaan...

So... siapa yang ada di perpustakaan UI itu?


Pengalaman teman S2 di UI

gw baru kuliah di FHUI ngambil S2, kuliah di depok.

nah dr pengalaman gw. kalau malam di FHUI sering bau menyan, ga tau kata temen gw yg s1 disitu emang ada kebiasan satpam bakar menyan tiap magrib. tp lucunya gw ga pernah liat sapam bakar menyan

Ada ruangan namanya auditorium. waktu gw kuliah malam di situ, heran kenapa 3 baris didepan kosong dan gw sendirian duduk di baris ke 3. tp perasaan gw depan2 ane berisik bgt, sepertinya penuh sesak. dr "penglihatan" gw banyak kunti duduk di barisan depan, dan yg gelantungan di atas lampu gantung.. :hemmer: pas konfirmasi lg ternyata banyak kasus di auditorium itu mungkin bawah ane ada yg bisa bantu..

nah satu lagi pas malem di gedung F (kalo ga salah, gedung yg belakangnya parkiran motor) sering pocongkkk lewat, tp cuma lewat doang , ga ganggu.

terakhir, pengalaman ane naik kereta di stasiun UI depok, Kereta terakhir. ane dah ngitungin stasiun ga tau kenapa stasiun gw kelewat. (st. tebet) nah nyampe deh gw di manggarai.. disitu orang2 pada turun lucunya ga ada yang keluar lewat stasiun,, iseng gw ikutin sapa tau ada jalan tembus lebih cepat ke jalan umum. gw ikutin beberapa orang, mayan rame, trus lewat kebun2 pisang rumputnya lebat bgt, nah gw ngerasa ada yg janggal kok orang2nya ngilang satu2 nyebar di kebun pisang. akhirnya ga ada satupun orang.. damn... gw sendiriannnnnnnnn di kebun pisaaaaaaaaang.. akhirnya jalanlah gw sendirian lewatin rumah2 tua.. ga ada siapapun.. akhirnya gw keluar juga ke jalan raya setelah 2 jam jalan2 ga jelas! beberapa hari kemudian gw mo PRJ jemput cw ane ujian di stasiun situ gw ga nemu satupun kebun pisang... semuanya gedung


Bakso Misterius..


ni dr senior gua..tp berhubungan ama gua juga..
pas gua jd maba taun 2006 biiasa gua diospek ama 2004..
waktu itu gua diospek di gedung H lfisip antai 5..
nah waktu itu sesi marah" dan bentak" gtu gan (biasalah drama senior)
nah slese2 magrib gtu gan..trus angkatan gua dipulangin deh..
nah, pas udah selese semua, ada senior gua yg tetp diruangan itu karana nangung lg ngerjain tugas..doi cewe ber3an gan..
katanya pas lagi ngerjain tugas gtu, di jendela ada yang tukang baso lewat gan..
trus mereka pengen bgt beli..pas mereka mau manggil, eh mereka nyadar klo mreka di lantai 5..wahh..mereka langsung lari


Dosen jejadian


iye ane juga ngalamin waktu kuliah malam S2 dikampus UI Depok, dikelas dosen mengajar seperti biasa kami tidak curiga dan menyuruh kami mengerjakan tugas kuliah dikumpulkan mingggu depan, tetapi pada minggu depan dosen tersebut masuk dan saya beserta teman mengumpulkan tugas kuliah yang diperintahkan, dan dosen saya merasa janggal serta merasa aneh karena minggu lalu dia sedang berada diluar kota dan memberikan kabar bahwa dia tidak bisa mengajar kepada pihak perkuliahan dikampus, sampai sekarang saya masih bertanya-tanya siapa yang mengajar waktu itu..

Rumah Hantu Darmo Posted by Irsan Blogger at 20:29


Rumah hantu darmo


Sebuah urban legend paling tersohor di Surabaya, Rumah Hantu Darmo atau lebih akrab disebut RHD. Tempat plesiran malam alternatif buat anda yang doyan tahayul, supranatural, atau hal-hal gaib yang lainnya. Berbagai versi kisah mistis mengiringi keberadaan rumah yang terletak di perumahan elite Darmo di kawasan Surabaya Barat tepatnya di Jalan Raya Puncak Permai. Mulai dari asal muasal "terjadinya" yang katanya sekeluarga dibunuh di rumah tersebut. Entahlah, tapi yang pasti rumah ini sempat hangat di media beberapa waktu silam, seperti ulasan koran tempo ini. Dan saya masih ingat saat pertama mengunjungi RHD saat kelas 6 SD dan pada saat itu police line masih terpasang rapi mengitari rumah tersebut.

Kini keberadaan RHD telah menjadi buah bibir paling terkenal bagi pecinta alam gaib di Surabaya. Cobalah uji nyali anda dengan mengunjungi dan merasakan langsung atmosfernya. Kamis malam mugkin waktu yang pas untuk uji nyali, karena selain anda pasti akan ada orang atau rombongan lain yang mampir kesana. Yap, RHD tidak pernah sepi oleh kunjungan. Entah sekedar ingin tahu atau merasa tertantang untuk mencoba hawa-hawanya. Yah, sebuah legenda mistis yang menyeruak di tengah belantara metropolis.

Inilah foto-foto jepretan saya pas mampir ke RHD pada Kamis 28/4 untuk ke sekian kalinya ^^b









Nirmala Manindra Dwi Putri